Ketika mendengar tentang peluncuran buku resmi pertama Rolex yang fokus pada model Submariner, awalnya saya meragukan apa yang bisa diharapkan. Rolex terkenal sangat tertutup dan jarang membagikan informasi detail tentang produk-produk mereka. Namun, setelah membaca buku Oyster Perpetual Submariner – The Watch That Unlocked The Deep karya Nicholas Foulkes, saya benar-benar terkejut. Buku ini menyajikan banyak fakta menarik yang belum pernah dibahas sebelumnya, terutama tentang sejarah Submariner klasik.
Buku ini membuka pintu bagi kita untuk memahami lebih dalam tentang arsip rahasia Rolex. Dari jumlah produksi hingga detail teknis yang selama ini hanya spekulasi, semuanya kini diungkap. Ini adalah langkah besar bagi Rolex yang biasanya enggan berbagi informasi tentang produk vintage mereka. Dari penelusuran ini, saya menemukan lima fakta penting yang memberikan wawasan baru tentang Rolex Submariner.
1. Submariner Berasal dari Rolex Explorer
Submariner yang kita kenal saat ini ternyata punya akar sejarah yang tidak biasa. Berdasarkan buku ini, Submariner sebenarnya lahir dari model Rolex Explorer ref. 6150. Jam ini awalnya dikirim ke Angkatan Laut Inggris pada tahun 1953, dan umpan balik dari para penyelam militer inilah yang membantu Rolex menciptakan Submariner dengan desain dial yang lebih besar dan bezel putar yang khas. Jadi, Submariner bukanlah model yang sepenuhnya baru, melainkan evolusi dari model Explorer.
2. Nama Submariner Hampir Tidak Dipakai
Sebelum menetapkan nama “Submariner”, Rolex sempat mempertimbangkan beberapa nama lain untuk model jam tangan ini. Nama-nama seperti Frogman, Nautilus, dan Deep Sea Special sempat dipertimbangkan sebelum akhirnya dipilih Submariner dalam rapat internal pada tahun 1953. Namun, di Amerika Serikat, ada masalah hak cipta yang sempat memaksa Rolex menggunakan nama “Sub-Aqua” pada beberapa model awal. Bayangkan jika nama Submariner tidak pernah dipakai—sejarahnya bisa jadi sangat berbeda.
3. Alasan Di Balik Hilangnya Segitiga Merah di Bezel Submariner
Salah satu ciri khas Submariner awal adalah segitiga merah di posisi 12 pada bezelnya. Namun, buku ini mengungkapkan bahwa penyelam bernama Dimitri Rebikoff memberikan masukan bahwa segitiga merah tersebut sulit terlihat pada kedalaman tertentu. Berdasarkan saran ini, Rolex kemudian menggantinya dengan segitiga putih yang lebih kontras di bawah air. Jika Anda pernah bertanya-tanya mengapa segitiga merah di bezel Submariner menghilang, inilah jawabannya.
4. Turn-O-Graph, Bukan Submariner, Yang Awalnya Diunggulkan
Pada awalnya, Rolex berpikir bahwa Submariner hanya akan diminati oleh penyelam profesional. Rolex lebih mengandalkan model Turn-O-Graph untuk menarik perhatian pasar umum, dengan bezel putar sebagai fitur utama. Bahkan, di Basel Fair 1954, Turn-O-Graph dipromosikan secara besar-besaran. Namun, yang terjadi justru sebaliknya—Submariner menjadi sangat populer, sedangkan Turn-O-Graph kalah bersaing dan sulit dijual hingga sekarang, meskipun jumlahnya langka.
5. Estimasi Produksi Submariner yang Mengungkap Fakta Baru
Salah satu informasi paling mengejutkan dari buku ini adalah estimasi produksi dari setiap model Submariner. Sebelumnya, jumlah produksi model-model ini hanya sebatas dugaan para kolektor, tetapi buku ini memberikan data yang lebih akurat. Sebagai contoh, ref. 6200 “King Sub” diperkirakan diproduksi sekitar 303 unit, sesuai dengan perkiraan banyak kolektor. Sementara itu, ref. 5513 diproduksi sebanyak 151.449 unit, jauh lebih banyak dibandingkan ref. 5512 yang hanya mencapai sekitar 17.338 unit, menjadikannya jauh lebih langka.
Pendapat Kami
Dengan buku ini, penggemar Rolex akhirnya memiliki akses ke informasi yang sebelumnya hanya menjadi rumor di kalangan kolektor. Buku ini tidak hanya menyajikan sejarah model Submariner dengan detail, tetapi juga memberikan harapan bahwa di masa depan kita mungkin akan melihat lebih banyak buku resmi dari Rolex yang mengulas model-model lainnya.