Ditulis oleh Dea Yusdana – 10 October 2022
Mesin jam Co-Axial 5 Hz pertama dari Omega yang menampilkan komplikasi kronograf yang unik dan sangat kompleks.
Bertempat di panggung utama Walt Disney Concert Hall di Los Angeles, Omega mengumumkan mesin jam tangan paling rumit yang pernah mereka buat. Membentuk dua model yang berbeda, Chrono Chime terbaru adalah penanda perayaan sejarah Omega dalam hal ketepatan waktu split-second dan repeater menit. Omega telah berhasil menemukan cara yang benar-benar unik untuk memadukan kedua fungsi tersebut ke dalam sebuah penawaran baru yaitu kronograf berdentang. Hadir dalam format speedmaster atau versi pocket watch yang khas di tahun 30-an, kedua model ini terbuat dari bahan 18K Sedna Gold serta dilengkapi mesin jam tangan yang sangat istimewa karena memiliki banyak kejutan lain daripada sekadar komplikasi mesin jam yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Mesin yang digunakan untuk kedua versi Chrono Chime disebut dengan Calibre 1932, mesin ini adalah hasil dari pengembangan khusus selama lebih dari enam tahun dalam kemitraan Omega dengan Blanchpain mewakili 17 paten dan 575 komponen individual. 32.5mm hand-wound co-axial movement membuat mesin jam tangan ini dapat berdetak pada frekuensi 5 Hz. dengan frekuensi 5 Hz chronograph akan memiliki kemampuan untuk mencatat resolusi 1/10 detik sama seperti pocket watch yang digunakan oleh Omega pada tahun 1932 untuk pertama kalinya sebagai pencatat waktu resmi Olimpiade yang diselenggarakan di Los Angeles.
Bersamaan dengan high bet evolution, Calibre 1932 memiliki fitur power reserve 60 jam (sangat cocok mengingat komplikasinya), kontrol mono-pusher chronograph, tombol tekan untuk aktuasi chime chronograph (menggunakan tiga chime cam), vertical clutch, serta menggunakan kurang lebih 46 gram Senda Gold dalam konstruksinya. Hal yang paling mengesankan adalah sertifikasi Master Chronometer dengan ketahanan anti-magnetik hingga 15.000 gauss berkat lebih dari 50 komponen berbeda yang terbuat dari bahan non-ferrous.
Gerakan yang sangat rumit dan komplikasi utama pada kedua model ini adalah apa yang kita sebut dengan Chrono Chime, dapat diaktifkan melalui tombol pada bagian casing (ditandai dengan nada musik). Ketika diaktifkan, akan ada tiga fase suara yang menandai menit (nada rendah), detik dalam kelipatan 10-unit (nada berpasangan), dan diakhiri dengan resolusi satu digit detik (nada tinggi). Menariknya Omega memberikan perhatian khusus pada celah yang memecah tiga fase bunyi untuk memastikan bahwa selalu ada jarak 1.5 detik yang tepat diantara setiap fase. Jika Anda pernah menangani lebih dari beberapa repeater menit, Anda mungkin akan tahu bahwa hal ini sangat tidak umum, jeda antara satu nada dan nada berikutnya sering kali bisa beberapa detik lamanya.
Penyelesaian akhir pada kedua mode lini dilakukan dengan kualitas tinggi bahkan untuk sekelas Omega. Kedua jam tangan ini memiliki fitur water resistance sedalam 30 meter dengan garansi lima tahun. Meskipun terbilang kreasi yang rumit, tetapi kedua model ini merupakan Omega seri modern dan mereka sangat bangga akan hal itu.
Beralih kepada detail produk tersebut, jam tangan yang pertama, Olympic 1932 Chrono Chime merupakan jam tangan yang mengusung estetika pengulang menit Omega pertama yang lahir pada tahun 1892, sebuah pocket watch yang dimodifikasi dengan penambahan tali. Dengan referensi 522.53.45.52.04.001, Olympic 1932 Chrono Chime memiliki ukuran diameter 45mm dengan ketebalan 16.9mm. Jam tangan ini dilengkapi dengan kristal safir pada bagian depan dan belakang, dial grand feu enamel berwarna putih dikelilingi oleh bezel internal berbahan perak 925 yang menampilkan finishing guilloche yang dimaksudkan untuk memunculkan gelombang suara. Penyelesaian akhir yang sama dapat terlihat pada sub-dial yang sangat cantik, bagian bawahnya diapit oleh kedua gong yang berdentang.
Bagian strap jam tangan ini sangat kompatibel untuk dapat kita ubah sesuka hati, Olympic 1932 Chrono Chime menyertakan strap tambahan, serta tali saku (jika Anda Ingin membawa nya sebagai pocket watch) dan leather neck strap bagi mereka yang mungkin ingin mencoba mengatur waktu sprint Olimpiade dengan cara tradisional.
Berikutnya adalah penawaran paling komersial yaitu Speedmaster Chrono Chime (ref 522.50.45.52.03.001) yang mengadaptasi bentuk CK 2998 ke dalam siluet Speedmaster dengan diameter berukuran 45mm dan tebal 17.37mm. Menampilkan dial dan bezel aventurine yang cantik sebagai rumah bagi dua register chronograph dengan lima belas menit totalizer pada arah jam tiga.
Speedmaster Chrono Chime memiliki finishing guilloche yang sama seperti saudara terdahulunya, yaitu rose engine-turned-guilloche pada bagian sub-dial. Dengan bracelet Sedna Gold yang disertakan, Speedmaster Chrono Chime memiliki total berat 326 gram. Meskipun bukan edisi terbatas, keduanya merupakan edisi bernomor dan Omega telah menyatakan bahwa produksi akan dibatasi hanya untuk beberapa model per tahun.
Seperti yang sering dijumpai pada seri minute repeater lainnya, kedua model ini dilengkapi dengan dudukan pajangan khusus yang dimaksudkan untuk memperkuat suara dentangan. Dalam hal ini, Omega menggunakan teknik produksi dari pembuat biola dan pohon cemara yang bersumber dari Hutan Risoud, di perbatasan antara Perancis dan Swiss.
Dengan ukuran diameter dan ketebalan yang tadi sudah disebutkan, kedua jam tangan ini akan terasa berat, besar, namun tetap istimewa ketika dipakai pada pergelangan tangan Anda. Ditambah dengan kombinasi yang cantik dari dial aventurine serta finishing guilloche pada bagian sub-dial akan menambah kesan elegan dan fantastis ketika dikenakan. Dengan tampilan yang lebar dan cukup tebal, jam tangan ini akan meninggalkan kesan yang sangat menonjol ketika dikenakan di pergelangan tangan Anda – sekali lagi mesin jam tangan ini memiliki lebih dari 45 gram emas!
Meskipun kita tahu bahwa harga yang akan ditetapkan tidak akan murah, Omega mengharapkan Chrono Chime akan menjadi persembahan menarik baik bagi kolektor Omega hardcore maupun bagi mereka yang menghargai komplikasi yang sangat teknis dari jam tangan ini. Selain DNA Speedmaster yang dipamerkan, model ini adalah bentuk penawaran khusus mengingat kita mungkin tidak akan menjumpai lagi seri Chrono Chime di masa depan. Meskipun demikian, movement baru ini tidak hanya menandakan Omega dalam hierarki Swatch, tetapi juga untuk mendorong penggunaan mesin Co-Axial movement ke generasi-generasi berikutnya.