NEWS RELEASE

Eksklusif! 25 Jam Pièce Unique Dilelang di TimeForArt Phillips New York

Ditulis oleh CG | 08 Desember 2024

Pada akhir pekan ini, dunia horologi dan seni kontemporer akan bertemu dalam sebuah lelang yang sangat dinantikan: TimeForArt. Diadakan di Phillips New York pada 7 dan 8 Desember 2024, lelang ini merupakan edisi kedua dari inisiatif unik yang menggabungkan jam tangan mewah dengan seni. Jika Anda seorang kolektor jam tangan atau penggemar seni, acara ini menjadi kesempatan langka untuk mengakses koleksi satu-satunya yang akan memperkaya koleksi Anda dan turut mendukung perkembangan seni kontemporer.

Lelang TimeForArt pertama kali diselenggarakan pada tahun 2022, dan sukses besar dengan mengumpulkan lebih dari $1 juta. Semua dana yang terkumpul disumbangkan untuk mendukung Swiss Institute, sebuah lembaga nirlaba yang berfokus pada pameran seni, residensi seniman, dan pendidikan seni di New York. Kali ini, TimeForArt menghadirkan 25 merek jam tangan yang masing-masing akan menampilkan karya spesial yang hanya ada satu di dunia.

Apa yang membuat lelang TimeForArt ini begitu menarik adalah setiap jam tangan yang dijual bukan hanya sekadar aksesori atau alat penunjuk waktu, tetapi sebuah karya seni. Para pembuat jam dan seniman kontemporer yang berkolaborasi dalam proyek ini telah menciptakan jam tangan yang menonjolkan estetika dan keterampilan tinggi, dengan desain yang terinspirasi dari seni modern.

Misalnya, ada kolaborasi antara Biver, tokoh legendaris dalam dunia horologi, dengan Guillaume Ehinger, seorang seniman asal Swiss. Karya mereka menampilkan hand-engraved enamel dial, sebuah teknik yang memadukan tradisi pembuatan jam dengan keahlian seni ukir yang rumit. Selain itu, ada juga Chopard Alpine Eagle 41 XP yang hadir dengan unique straw marquetry dial, serta jam tangan Carl F Bucherer x Hodinkee Heritage Worldtimer yang menonjolkan desain klasik yang dihadirkan kembali dengan sentuhan modern.

Lelang ini menyajikan berbagai karya dengan kolaborasi yang tidak biasa dan penuh kreativitas. Chanel, misalnya, menghadirkan Boy Friend yang terinspirasi oleh aliran pop-art, dengan menggunakan Grand Feu enamel yang sangat langka. Sementara itu, jam tangan Type 1 dari Ressence bekerja sama dengan seniman Shantell Martin untuk menciptakan sebuah jam tangan yang lebih dari sekadar alat penunjuk waktu, melainkan sebuah karya seni yang berbicara dengan desain modern dan minimalis.

Mojdeh Cutter, Direktur TimeForArt, menekankan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa jam tangan dan seni memiliki nilai yang sama, yaitu menghargai desain, keterampilan, dan keindahan. “Kolektor seni dan penggemar jam tangan sebenarnya memiliki banyak kesamaan dalam hal selera estetika. Keduanya menghargai detail, kreativitas, dan kualitas yang tak ternilai,” ujarnya.

Acara ini memberikan peluang unik bagi mereka yang ingin memperkaya koleksi seni mereka dengan jam tangan yang juga dapat menjadi investasi berharga. Setiap jam yang dilelang di TimeForArt bukan hanya menawarkan desain yang inovatif dan eksklusif, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan seni kontemporer, dengan seluruh hasil lelang disalurkan untuk mendukung program-program seni di Swiss Institute.

Pendapat Kami

Acara ini adalah kesempatan langka untuk memiliki sebuah jam tangan yang lebih dari sekadar barang fungsional. Setiap jam tangan yang dijual dalam lelang ini adalah bagian dari sejarah, seni, dan desain yang akan terus berkembang seiring waktu. Bagi kolektor, ini adalah kesempatan untuk memperoleh karya seni yang memiliki nilai jangka panjang, baik dari segi estetika maupun investasi.

Tidak hanya menjadi bagian dari koleksi jam tangan mewah, berpartisipasi dalam lelang TimeForArt juga berarti turut mendukung dunia seni kontemporer. Jadi, bagi Anda yang ingin memiliki jam tangan dengan desain unik sambil berkontribusi pada seni, pastikan untuk menyaksikan dan berpartisipasi dalam lelang yang luar biasa ini. Setiap detik yang tercatat dalam jam-jam ini adalah investasi dalam keindahan dan kreativitas yang tak ternilai.