Kita mulai dari bagian paling unik yaitu retrograde seconds. Biasanya, jarum detik di jam tangan berputar penuh selama 60 detik. Nah, yang bikin Pioneer Retrograde Seconds ini beda adalah jarumnya cuma jalan setengah lingkaran setiap 30 detik, lalu “melompat” balik ke awal. Jadi, kalau kamu suka hal-hal yang out of the box, jam ini bisa jadi teman setia yang selalu memberi kejutan kecil setiap setengah menit.

Desainnya sendiri tidak kalah menarik. Dial berwarna Midnight Blue dengan gradasi fumé (bayangkan langit senja yang biru pekat) bikin tampilan jam ini lebih hidup. Dan yang keren lagi, logo H. Moser tidak di pasang mencolok. Mereka justru bikin logonya transparan, jadi kesan minimalisnya tetap dapet, dan perhatian kita langsung tertuju pada si mekanisme retrograde di posisi jam enam. Hal kecil yang bikin beda, tapi berpengaruh besar.

Di balik tampilannya yang elegan, jam ini punya mesin otomatis HMC 250. Mesin ini hasil pengembangan dari kaliber HMC 201, dan H. Moser nggak main-main dalam urusan teknologi. Mereka bekerja sama dengan Agenhor SA, sebuah perusahaan spesialis komplikasi jam, untuk menciptakan modul retrograde ini. Hasilnya? Mekanisme yang presisi dan mulus, meskipun jarumnya harus lompat balik setiap 30 detik.