Rolex Milgauss GV © Rolex

Rolex Milgauss GV Series (2007-Today)

Just Because It Was Cool

Ditulis oleh Oscar May – 19 Juli 2022

Sebuah model Rolex yang sengaja di over-engineered dan dilengkapi banyak keunikan yang memukau.

Bicara tentang Rolex, semua orang pasti punya Rolex favorit masing-masing. Ada yang jadi loyalis Rolex Submariner. Ada juga yang penggemar Rolex Daytona. Saya? Saya pribadi itu penganut aliran Rolex Milgauss. Rolex yang mungkin agak terlupakan sama yang lain. Kenapa? Well, buat saya, Rolex Milgauss adalah salah satu Rolex yang sengaja di over-engineered buat lucu-lucuan saja. Terutama Milgauss generasi yang sekarang, Milgauss GV yang baru saja debut ulang pada tahun 2007.

CERN, yang berlokasi di dekat Geneva di Swiss. © Foto Arsip CERN
Large Hadron Collider, mesin akselerator partikel paling besar di dunia. © Foto Arsip CERN

Sejarah Milgauss

Rolex Milgauss sendiri dirancang untuk mereka yang sering bersentuhan dengan magnet dan pertama diperkenalkan tahun 1954. Sebelumnya pada dekade 1950an, jam tangan yang dijual di pasaran itu lemah sekali saat bersentuhan magnet. Jangankan magnet besar yang ada di dalam speaker radio, mayoritas jam di masa itu akan rusak hanya dengan bersentuhan dengan magnet kulkas. Padahal, magnet kulkas itu kekuatannya kecil sekali. Nah, Rolex mendapat tugas dari European Organization for Nuclear Research (CERN) untuk mengembangkan jam yang bisa tahan dengan kekuatan magnet 1000 Gauss. Karena kebetulan magnet di pembangkit listrik milik CERN kekuatannya 1000 gauss, yang besarnya itu 200x dari kekuatan magnet kulkas. Jadi di tahun 1954, Rolex memproduksi model Milgauss pertama menggunakan Submariner yang dimodifikasi sedikit supaya kemampuan anti magnetnya jauh lebih kuat dibanding Submariner jaman itu.

Seiring berjalannya waktu, lini Milgauss ternyata kurang diminati. Menurut saya pribadi, sejujurnya ini dikarenakan usage case untuk Rolex Milgauss sendiri itu tidak luas. Jarang sekali di kehidupan sehari-hari kamu butuh jam yang besar kekuatan anti magnetnya. Berbeda dengan jam seperti Daytona yang stopwatchnya sangat berguna, atau GMT Master yang berguna untuk orang yang sering traveling. Line-up Milgauss sempat diremajakan dengan mengganti basis casing menggunakan case Rolex Datejust biasa di tahun 1970, namun tetap saja jam ini tidak laku. Milgauss sendiri berhenti diproduksi pada tahun 1988. Nah, biasanya pabrik yang sudah menghentikan produksi dari 1 model seperti itu tentunya tidak akan berputar haluan. Betul bukan? Wrong!

© Rolex

Sejarah Milgauss

Pada event pameran jam Baselworld 2007, secara tiba-tiba dan mengejutkan, Rolex kembali memperkenalkan Milgauss. Tetapi sayangnya, tetap saja tidak banyak orang yang tertarik dengan model Milgauss. Saya malah melihat bahwa hype yang ada pada model Rolex Datejust biru muda jauh mengalahkan hype di model Milgauss. Padahal menurut saya pribadi, model Milgauss yang terbaru ini jauh lebih menarik dan cantik. Dari kacanya saja model Milgauss ini sudah unik dan berbeda, menggunakan sapphire warna hijau yang sangat menawan. Warna hijau menawan ini sangat unik dibanding kaca lain yang ada, dan hanya Rolex yang sanggup memproduksi kaca berwarna safir ini.

Rolex bisa saja mengajukan hak paten untuk cara pembuatan kaca safir warna hijau itu, tetapi mereka tidak melakukannya. Kenapa begitu? Karena setelah paten milik Rolex abis, maka semua orang lalu akan bisa memproduksi kaca safir warna hijau tersebut. Karena syarat utama untuk mengajukan hak paten adalah menjelaskan bagaimana cara untuk memproduksi hal yang dipatenkan tersebut. Oleh karena itu, Rolex lebih memilih untuk tidak mematenkan kaca safir hijau tersebut, supaya tidak ada merek lain yang bisa memproduksi hal yang serupa. Padahal sebenarnya kaca safir hijau ini tidak terlalu memukau, hanya warnanya saja yang hijau. Tetapi bagi saya, dedikasi Rolex yang sudah berusaha keras untuk memisahkan model Milgauss ini dari model lainnya, adalah sesuatu hal yang patut diapresiasi.

Bukan hanya itu, model Milgauss ini juga warnanya banyak yang unik dan menarik. Favorit saya pribadi adalah Milgauss Z-Blue yang warnanya unik sekali. Aslinya jam ini berwarna biru, dengan cat spesial menggunakan material langka bernama zirconium. Tapi apabila kamu merubah posisi jam tersebut secara perlahan, kamu bisa melihat warnanya akan berubah menjadi hijau. Semua bergantung dari pantulan cahaya matahari terhadap jam tersebut. Sekali lagi, Rolex menghabiskan dana riset yang besar hanya demi memberikan sentuhan unik supaya Milgauss ini bisa stand out di antara jam-jam lainnya. Rolex bisa saja menggunakan cat warna biru muda, ditambahkan dengan embel-embel atau marketing hype di belakang jam tersebut, dan model itu bisa sukses. Tetapi Rolex memilih untuk memberikan sentuhan unik menggunakan material langka untuk mengecat jam ini, tanpa alasan lain selain “boy it looks cool”.

Akhir Kata

Rolex Milgauss GV (2007-Today) itu adalah sebuah antitesis dari Rolex. Kalau kita membandingkan Rolex Daytona, Submariner, atau GMT Master, terlihat jelas apabila Rolex itu sebuah tool watch, jam buat kerja, di mana desainnya mengikuti fungsi dari jam tersebut. Nah, di model Rolex Milgauss, konsep tersebut justru diputar balik. Terlihat jelas kalo rancangan awal Rolex Milgauss itu justru dimulai dari tampilannya yang dibuat menarik dan memukau, lalu baru setelah itu dipikirkan cara kerjanya. Bisa dilihat dari jarum detik berbentuk petir berwarna oranye, di mana terlihat jelas sisi seru dan fun dari Rolex Milgauss ini.

Work can be fun you know! As long as you do a good job, nobody will complain on how you look. Itulah pesan di dalam Rolex Milgauss – that’s why I absolutely adore it!